Citra menunjukkan lapisan es sebelum meleleh pada 8 Juli 2012 (kiri)
dan setelah meleleh 4 hari pada 12 Juli 2012.
|
WASHINGTON, suarapos.blogspot.com l Global Warmning - Pengamatan satelit Badan Antariksa Amerika Serikat NASA mengungkap bahwa es
di Greenland meleleh secara massal. Pelelehan bahkan terjadi di wilayah
terdingin dan tertinggi di Greenland, Summit Station.
Tiga satelit NASA menunjukkan bahwa es yang menyelimuti
Greenland meleleh mulai 8 Juli 2012 dan berlangsung selama empat hari. Lapisan
es yang tebal tetap bertahan tak meleleh.
Pelelehan es memang biasa terjadi di musim panas, tetapi
fenomena ini mengejutkan sebab terjadi secara cepat dalam cakupan wilayah yang
luas. Catatan inti es NASA menunjukkan apa yang pernah terjadi pada tahun 1889
dan terjadi setiap 150 tahun sekali.
"Ada pergerakan udara hangat yang melewati lapisan es
Greenland dan melelehkannya," kata Tom Wagner seperti dikutip AP, Selasa
(24/7/2012).
Area pelelehan es selama empat hari pelelehan cepat ini
meningkat dari 40 persen lapisan es menjadi 97 persen. Ini memecahkan rekor.
Pelelehan paling besar yang pernah terjadi selama tiga dekade terakhir hanya
mencakup 55 persen area.
Waigner yang merupakan peneliti es NASA mengatakan belum
mengetahui lebih banyak tentang sebab pelelehan, tetapi tampaknya es akan
membeku lagi.
Waleed Abdalati, juga dari NASA, mengatakan, "Jika kita
melihat pelelehan terjadi di wilayah yang belum pernah kita lihat sebelumnya
dalam jangka panjang, itu membuat Anda duduk dan berpikir apa yang
terjadi."
Menurut Abdalati, apa yang terjadi saat ini menjadi sinyal
tentang apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang.
Pada saat yang sama dengan pelelehan ini, gunung es raksasa
di Petermann Glacier, wilayah utara Greenland, rubuh. National Snow and Ice
Data Center juga menyatakan bahwa area yang tertutupi es Artik semakin menurun.
Sampai saat ini, ilmuwan belum mengetahui apakah pelelehan
ini adalah fenomena langka "biasa" atau merupakan dampak perubahan
iklim. Namun, tak bisa ditampik bahwa penurunan ketebalan lapisan es di
Greenland adalah dampak perubahan iklim.
Thomas Mote, pakar iklim dari University of Georgia,
mengatakan bahwa musim panas di Greenland tergolong tinggi temperaturnya. Ini
dikarenakan tekanan tinggi yang ada di wilayah itu menyebabkan datangnya
"udara panas".
Sumber :AP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar